1. Pendahuluan (m/s95-97)
- Surah ini adalah surah madaniah sesuai dengan tata urutan mushhaf (al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisaa' dan al-Maidah), bukan tata urutan turunnya.
- Kerana urutan masa turun tidak dapat dipastikan hingga sekarang
- Surah al-Anfal diturunkan pada waktu perang Badar al-Kubra (2H)
- Ada pendapat surah ini diturunkan selepas surah al-Baqarah. Tapi ini bukan hakikat yang final
- Surah al-Baqarah tidak turun sekaligus. Dari permulaan zaman madinah hingga masa akhirnya
- Yang jelas, surah al-Anfal turun antara dua masa itu (9 tahun)
- Maksud ulama surah ini diturunkan selepas al-Baqarah, ialah turunnya awal surah.
- Perbincangan ayat makki –madani
- Menurut beberapa riwayat ayat 30-36 al-Anfal diturunkan di Mekah
- Peristiwa di Mekah sebelum hijrah
- Riwayat
Abu Thalib : ayat 30 turun selepas ancaman kaumnya.
- Ibnu Katsir anggap ganjil kerana Abu Talib dah 3 tahun meninggal
- Riwayat ibnu Abbas : Ayat turun selepas Rasulullah tiba di Madinah
- Untuk ingat nikmat Allah dan cubaan yang menimpa
- Riwayat yang lebih sesuai dalam konteks al-Quran
- Pendapat ayat-ayat surah ini sebagai surah Madaniah adalah lebih utama.
2.
Perang Badar Kubra dan Jihad
- Surah ini turun pada waktu Perang Badar Kubra.
- Perang ini menjadi petunjuk yang besar dalam gerakan Islam dan sejarah manusia
- Hari perang Badar sebagai “Hari Furqaan, hari bertemu dua pasukan…” (al-Anfal:41)
- Allah jadikan sebagai persimpangan jalan antara
manusia di akhirat nanti.
- “Hari Furqaan”, hari yang membezakan haq dan batil
- Bukan sahaja di dunia, tetapi juga di akhirat
- Hakikat nilai pengajaran dari perang tidak jelas kecuali mengetahui karaternya dan melihat salah satu putaran dari putaran jihad dalam Islam
- Karakter jihad dalam Islam tidak akan diketahui sebelum mengenal Dinul Islam
- Ibnu Qayyim menjelaskan masalah jihad dalam buku Zaadul Ma’aad (peringkat dakwah)
- Wahyu pertama adalah Iqra’ -------permulaan kenabian
- Kemudian 'yaa ayyuhal-muddathir' -------menjadi rasul
- Diperintah memberi peringatan kepada keluarga dekat, kaumnya, bangsa Arab, seluruh manusia di tanah Arab, lalu seluruh alam.
- 10 tahun dakwah tanpa perang dan pungutan jizyah
- Diperintahkan supaya menahan diri, sabar dan memaafkan
- Kemudian beliau diizinkan untuk berhijrah dan berperang
- Setelah itu diperintahkan untuk memerangi orang yang memerangi beliau
- diperintahkan memerangi kaum musyrikin hingga ad-Din secara total milik Allah
- setelah diperintahkan jihad, ada 3 sikap kaum kafir
- Berdamai. Memenuhi penjanjian selama ada komitmen. Batal penjanjian jika khianat.
- Berperang (kafir harbi)
- Tunduk bawah pemerintahan (kafir zimmi)
-
Surah Bara’ah jelaskan hukum 3 golongan ini
- Perangi musuh dari ahli kitab sehingga mahu bayar jizyah atau peluk Islam
- Perangi kaum kafir dan munafik dengan bertindak keras
- Perangi kaum munafik dengan argumentasi dan perkataan
- Lepaskan perjanjian dengan kaum kafir
- 3 golongan yang mengikat janji
- Perangi mereka yang merosak penjanjian dan tidak konsisten
- Penuhi penjanjian yang diikat waktu selama tiada rosak dan tidak membantu musuh
- Perjanjian mutlak 4 bulan kepada golongan yang tiada janji dan tidak perang
- setelah orang yang mengikat perjanjian memeluk Islam, tinggal 2 golongan
- muhaaribiin iaitu golongan yang memerangi muslimin
- ahli dzimmah iatu golongan tunduk kepasa pemerintah Islam
- sikap terhadap kaum munafik
- terima pernyataan lahiriah dan serah urusan batin kepada Allah
- perangi mereka dengan ilmu dan argumentasi
- bersikap tegas dan sampaikan perkataan yang mengesan jiwa mereka
- larang salat jenazah mereka
- ringkasan tahap-tahap jihad akan menampakkan sifat asli dalam manhaj gerakan Islam
No comments:
Post a Comment